Cara budidaya udang vaname
mulai dicari banyak orang karena jenis udang ini memiliki nilai jual
yang lebih tinggi di pasaran. Untuk budidaya, jenis udang vaname juga
lebih mudah karena lebih tahan terhadap serangan penyakit dan tahan
terhadap cuaca ekstrim. Bagi pemula, metode budidaya dapat dilakukan
secara tradisional dan tentu cukup mudah untuk dilakukan.
Udang bernama latin Litopeneaus Vannamae
ini berasal dari daerah subtropics di daerah Pantai Pasifik Barat
Amerika Latin, dan kemudian meluas hingga ke kawasan Asia. Meski
demikian udang ini mampu dikembangbiakan di daerah tropis seperti
Indonesia. Untuk mendapatkan hasil yang melimpah dibutuhkan ketelitian
saat budidaya sesuai dengan prosedur yang benar. Selama ini banyak yang
menganggap jika budidaya udang vaname dibutuhkan pemeliharaan dan
perawatan yang ekstra serta modal yang besar. Padahal tidak semua hal
tersebut benar karena udang vaname merupakan jenis udang yang memiliki
masa panen lebih cepat.
Cara budidaya udang vaname secara
tradisional juga lebih banyak dipilih karena tidak memerlukan modal yang
besar. Dengan perawatan yang tepat, udang vaname dapat dipanen dalam
waktu 100 hari. Udang vaname juga dapat dipasarkan dengan mudah karena
udang yang memiliki protein tinggi dan memiliki rasa daging yang gurih
ini sangat digemari oleh masyarakat baik dalam ataupun luar negeri.
Sehingga tidak heran banyak peternak udang yang mengekspor hasil
budidayanya ke luar negeri. Dengan cara tersebut tentu hasil yang
didapatkan akan melimpah dan menjadi bisnis yang menjanjikan.
Proses dan Cara Budidaya Udang Vaname
Menyiapkan Lahan
Tips pertama yang dapat Anda lakukan
adalah dengan mempersiapkan lahan. Lahan atau tambak media budidaya yang
harus dipersiapkan dengan baik. Langkah pertama yang dapat Anda lakukan
adalah dengan mengeringkan tambak atau lahan. Kemudian Anda diamkan
selama 1 minggu agar jamur, penyakit, serta mikro organime lain mati
atau hilang. Setelah itu, Anda dapat melakukan pancangkulan atau
pembajakan lahan tersebut agar plankton atau mikro organisme yang
menguntungkan dapat hidup. Ini penting karena udang vaname merupakan
hewan yang hidup di dasar tanah sehingga membutuhkan makanan alami di
tambak tersebut.
Langkah selanjutnya adalah memberik pupuk
kandang dengan posisi 150 kg/ha dan pupuk urea sebanyak 1,5 ton/ha.
Campurkan pupuk tersebut secara merata di dasar tambak lalu isi air
dengan ketinggian 1 meter dan biarkan selama 1 minggu.
Pemilihan Bibit dan Penebaran Bibit
Cara budidaya udang vaname
selanjutnya adalah dengan melakukan pemilihan benih. Anda dapat memilih
benih yang sudah berusia 10 hari untuk ditebarkan dan Anda ukur ph air
agar benih dapat menyesuaikan suhunya. Ciri-ciri benih yang baik adalah
memiliki ukuran yang seragam, tidak cacat fisik, lincah, insang yang
mulai berkembang serta dapat berenang melawan arus. Perlu Anda ketahui
jika sebelum ditebarkan sebaiknya benih mendapatkan proses aklimitasi.
Caranya adalah memberikan air tambak pada kantung plasti yang berisi
udang, kemudian Anda apungkan pada tambak selama 20 menit dan lepaskan
secara perlahan benih udang pada siang hari.
Pemberian Pakan dan Pemeliharaan
Agar hasilnya maksimal maka Anda
disarankan untuk mengikuti pedoman yang benar. Pemberian pakan dapat
dilakukan menggunakan pelet yang memiliki kandungan protein 30%. Juga
pakan juga harus disesuaikan dengan jumlah serta ukuran udang. Dalam
sehari Anda dapat memberikan pakan sebanyak 5 kali. Kemudian untuk tahap
pemeliharaan, hal terpenting adalah salinitas. Air yang ada di tambak
harus dalam keadaan baik dan untuk salinitas air adalah 10-25 ppt. Anda
juga perlu melakukan pengecekan ph air secara berkala.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Ini merupakan tahap penting cara budidaya
udang vaname agar hasil panen dapat melimpah. Udang yang terkena
penyakit dapat menular ke udang lainnya secara cepat. Timbulnya penyakit
biasanya karena proses yang tidak tepat ketika pembibitan serta
pemeliharaan. Ancaman yang sering terjadi pada budidaya udang vaname
adalah hewan liar yang ada disekitar tambak. Hewan liar tersebut
biasanya adalah ular, burung, ikan liar dan sebagainya Untuk
pengendalian ular Anda dapat memberikan pagar mengelilingi tambak, ikan
liar dapat basmi menggunakan saponiin, dan hama burung dapat dicegah
dengan membuat orang-orangan sawah.
Masa Panen
Masa panen dapat Anda lakukan ketika
udang sudah berusia 4-5 bulan dengan bobot per 1 kg berisi sekitar 50
ekor udang. Untuk melakukan pemanenan juga tidak dapat dilakukan
sembarangan. Panen harus Anda lakukan pada malam hari untuk menghindari
sinar matahari. Alasannya adalah sinar matahari dapat merusak kualitas
udang ketika proses pemanenan. Selain itu, sebelum waktu panen tiba, 2-3
hari sebelumnya Anda harus melakukan pengapuran ke tambak dengan porsi
60 kg/ha. Hal ini berguna untuk menghindari proses molthing.
No comments:
Post a Comment